Achmad Azis Fauzi Space

Memahami Analisis dan Laporan Digital Marketing dengan Mudah

Dalam era digital yang berkembang pesat, pemahaman mendalam tentang strategi digital marketing dan kemampuan untuk menganalisis serta melaporkan hasilnya sangatlah penting. Artikel ini akan membahas tentang cara menganalisis dan membuat laporan hasil digital marketing, strategi pengukuran yang efektif, dan alat-alat yang berguna. Kami juga akan merinci komponen-komponen kunci seperti Funneling, Metrik, Rencana Media, Analitik Media Sosial, dan Alat Pelaporan.

Digital Marketing Analysis & Reporting

Dalam dunia bisnis yang semakin terdigitalisasi, analisis dan pelaporan (analysis & reporting) pada digital marketing adalah elemen kunci yang membantu perusahaan mencapai kesuksesan. Kegiatan ini melibatkan proses yang mendalam untuk memeriksa, menginterpretasikan, dan memahami data hasil digital marketing, dengan tujuan menghasilkan insight berharga yang dapat digunakan untuk membuat penyesuaian yang diperlukan dalam upaya mencapai rencana dan target bisnis.

Artikel ini akan merinci pentingnya analisis dan pelaporan digital marketing, termasuk waktu yang tepat untuk melakukannya dan bagaimana mengukur keberhasilan. Selain itu juga akan dijelaskan komponen penting seperti strategi funnel, strategi channel, proses pembuatan laporan, apa saja tools yang membantu dalam menganalisis dan melaporkan data digital marketing, serta menguraikan bagaimana menerapkan pendekatan yang efektif dalam berbagai tahap kampanye, mulai dari awareness hingga keputusan purchase.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang analisis dan pelaporan digital marketing, perusahaan dapat mengoptimalkan strategi pemasaran mereka, menghemat anggaran, dan mencapai hasil yang diinginkan di era digital yang kompetitif.

Apa itu analysis & reporting pada digital marketing?

Analisis dan Pelaporan (Analysis & Reporting) adalah dua aspek penting dalam strategi digital marketing. Kedua hal ini memungkinkan bisnis untuk memahami kinerja kampanye, mengukur keberhasilan, dan membuat keputusan berdasarkan data yang dikumpulkan. Berikut penjelasan lebih lanjut:

  1. Digital Marketing Analysis:
    Analisis digital marketing yang melibatkan proses memeriksa dan mengevaluasi data hasil kampanye digital. Ini termasuk pengumpulan data, interpretasi, dan pemahaman mendalam tentang metrik dan hasil kampanye. Analisis ini membantu dalam mengidentifikasi tren, pola, dan peluang yang mungkin terlewatkan tanpa pengamatan yang cermat. Hasil analisis dapat digunakan untuk menyusun strategi yang lebih efektif, mengidentifikasi area perbaikan, dan mengukur ROI (Return on Investment).

  2. Digital Marketing Reporting:
    Pelaporan digital marketing adalah tentang menyajikan hasil analisis secara jelas dan terstruktur. Ini mencakup penyusunan laporan yang memvisualisasikan data dalam bentuk yang mudah dipahami. Laporan tersebut dapat mencakup berbagai metrik, tren, dan temuan penting dari analisis pemasaran. Pelaporan yang baik membantu tim pemasaran, manajemen, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memahami dampak kampanye dan mengambil tindakan yang sesuai.

Waktu yang tepat untuk melakukan analisis dan pelaporan pemasaran digital bervariasi:

  • Harian: Analisis harian fokus pada pemantauan biaya dan pengeluaran kampanye, memastikan anggaran terkendali.
  • 2-3 Hari: Setelah optimisasi dan penyesuaian, analisis digunakan untuk mengukur perubahan dan dampaknya.
  • Mingguan: Evaluasi mingguan kinerja kampanye membantu dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Digital marketing analysis & reporting memungkinkan perusahaan untuk merespons perubahan pasar dengan cepat, mengidentifikasi tren konsumen, dan mengoptimalkan kampanye mereka. Hal tersebut merupakan alat penting dalam mencapai tujuan pemasaran dan meningkatkan efektivitas strategi digital.

Aspek Kunci untuk Mengukur Keberhasilan Digital Marketing

  1. Funnel Strategy (Strategi Funnel):
    Ini berkaitan dengan bagaimana kamu merencanakan proses melibatkan pelanggan dari awal hingga akhir perjalanan pembelian. Funnel dapat dibagi menjadi tahap-tahap seperti kesadaran (awareness), pertimbangan (consideration), keputusan (decision), dan retensi (retention). Mengukur yang baik dalam hal ini berarti memastikan bahwa setiap tahap di funnel memiliki metrik yang dapat diukur dan dapat diikuti. Ini membantu kamu dalam memahami sejauh mana prospek dalam perjalanan dan di mana ada potensi peningkatan.

  2. Channel Strategy (Strategi Saluran):
    Digitalmarketing melibatkan banyak saluran atau platform yang berbeda, seperti media sosial, iklan online, situs web, dan banyak lainnya. Mengukur yang baik dalam hal ini berarti memahami peran dan kontribusi setiap saluran terhadap tujuan. Ini termasuk memantau performa saluran individual, mengidentifikasi yang memberikan ROI terbaik, dan mengalokasikan anggaran dengan bijak di seluruh saluran berdasarkan hasil yang diukur.

  3. Report Creation (Pembuatan Laporan):

    • Raw Data (Data Mentah): Pengumpulan data yang komprehensif dari berbagai sumber seperti Google Analytics, platform media sosial, dan alat pihak ketiga.
    • Data Consolidation (Konsolidasi Data): Menggabungkan data dari berbagai sumber ke dalam satu tempat, seperti spreadsheet atau basis data, untuk analisis yang efisien.
    • Data Manipulation (Manipulasi Data): Memproses dan membersihkan data untuk menghapus kekacauan dan membuatnya siap untuk analisis lebih lanjut.
    • Data Visualization (Visualisasi Data): Membuat grafik, diagram, dan laporan yang memvisualisasikan data dengan jelas dan mudah dipahami.
    • Summary (Ringkasan): Menyajikan temuan utama dan metrik kunci dalam format yang ringkas dan mudah dicerna.
    • Insight (Wawasan): Menyajikan interpretasi data dan saran berdasarkan hasil analisis untuk mengambil tindakan yang tepat.

Pengukuran digital marketing yang baik melalui strategi funnel dan channel, serta dengan proses pembuatan laporan yang komprehensif, memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan kampanye mereka, mengalokasikan anggaran secara efisien, dan mencapai tujuan pemasaran dengan lebih baik. Ini juga membantu untuk memahami apa yang berfungsi dan apa yang perlu diperbaiki dalam strategi pemasaranmu.

Hal Penting dalam Melakukan Analisis Digital Marketing

Analisis hasil digital marketing melibatkan serangkaian langkah evaluasi yang penting untuk memahami kinerja kampanye dan mengidentifikasi perbaikan yang mungkin diperlukan:

  1. Daily Check (Pemantauan Harian):
    Ini melibatkan pemantauan sejauh mana anggaran harian digunakan. Penting untuk memastikan bahwa tidak melebihi anggaran dan mengelolanya dengan efisien. Ini juga membantu dalam menjaga kendali atas pengeluaran harian kampanye.

  2. Past Period Comparison (Perbandingan dengan Periode Sebelumnya):
    Membandingkan kinerja kampanye saat ini dengan periode sebelumnya (biasanya mingguan atau bulanan) guna membantu kamu mengidentifikasi tren dan perubahan dalam performa. Apakah ada peningkatan atau penurunan? Ini juga memberikan wawasan berharga tentang apakah strategi berfungsi atau perlu perbaikan.

  3. Evaluation (Evaluasi):
    Melakukan evaluasi audiens dan elemen kreatif yang digunakan dalam kampanye adalah langkah penting. Ini termasuk mengidentifikasi audiens yang merespons dengan baik dan elemen kreatif yang paling efektif. Selain itu, kamu juga harus mengidentifikasi audiens dan kreatif yang mungkin tidak memberikan hasil yang diharapkan.

  4. Improvement (Perbaikan):
    Setelah melakukan evaluasi, kamu perlu memutuskan tindakan perbaikan yang diperlukan. Apakah perlu mengganti teks atau elemen kreatif dalam iklan? Jika ya, mengapa perubahan diperlukan? Apakah ada peluang untuk mencoba audiens baru yang mungkin lebih responsif? Langkah-langkah ini sangat membantu untuk mengoptimalkan kampanye dan mencapai hasil yang lebih baik.

Alat (Tools) untuk Melakukan Analisis Digital Marketing

1. Data Source (Sumber Data):
Ini adalah tempat di mana kamu mengumpulkan data pemasaran digital kamu. Ini bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk platform media sosial seperti Facebook (FB), Instagram (IG), Google, dan TikTok. Selain itu, kamu juga dapat menggunakan alat pihak ketiga seperti Supermetrics, Adveronix, dan Adverity untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber menjadi satu.

2. Data Storage (Penyimpanan Data):
Setelah kamu mengumpulkan data, kamu perlu tempat untuk menyimpannya. Penyimpanan data bisa berarti penggunaan spreadsheet (seperti Excel atau Google Sheets) untuk data yang lebih kecil, atau solusi penyimpanan besar seperti BigQuery (produk Google) untuk data yang lebih besar dan kompleks. Data disimpan di sini agar dapat diakses dan dianalisis dengan mudah.

3. Data Visualization & Analysis (Visualisasi & Analisis Data):
Setelah data dikumpulkan dan disimpan, langkah berikutnya adalah menganalisis dan memvisualisasikannya. Ini melibatkan penggunaan alat seperti Google Sheets, Google Data Studio, Tableau, dan Power BI.

  • Google Sheets: Alat spreadsheet yang berguna untuk menganalisis data dalam format yang lebih sederhana. Kamu dapat membuat grafik dan tabel di sini.
  • Google Data Studio: Alat yang dirancang khusus untuk visualisasi data. Kamu dapat membuat dashboard dan laporan interaktif yang memudahkan kamu dalam memahami data
  • Tableau dan Power BI: Alat analisis data canggih yang memungkinkan kamu untuk mendalami data dengan fitur-fitur yang kuat dan kemampuan visualisasi data yang mendalam.
  •  

Dengan alat-alat ini, kamu dapat mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan memvisualisasikan data pemasaran digital dengan lebih efektif. Mereka membantu kamu memahami kinerja kampanye kamu, mengidentifikasi tren, dan mengambil tindakan berdasarkan wawasan yang ditemukan dari data.

Hubungan Marketing Funnel dengan Metrik dalam Analisis Digital Marketing

Strategi funnel adalah pendekatan untuk memandu prospek atau calon pelanggan melalui berbagai tahap dalam perjalanan mereka dari menyadari merek atau produk hingga membuat keputusan pembelian. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai setiap tahap funnel beserta metrik yang relevan:

  1. Awareness (Kesadaran):

    • Ini adalah tahap awal di mana tujuannya adalah membuat prospek menyadari merek atau produk kamu.
    • Kegiatan: Membuat konten seperti postingan media sosial, iklan kesadaran, halaman blog informatif, pengaturan acara untuk meningkatkan kesadaran merek.
    • Metrik: Views (tampilan), Thruplay (penayangan penuh), reach (jangkauan), frequency (frekuensi), impression (tampilan), brand appearance (penampilan merek).

  2. Consideration (Pertimbangan):

    • Pada tahap ini, kamu mencoba meyakinkan prospek agar mereka tertarik dengan produk atau jasa kamu.
    • Kegiatan: Membuat konten testimoni, ulasan landing page, memasarkan produk di platform marketplace, berkolaborasi dengan Key Opinion Leaders (KOL), iklan pertimbangan.
    • Metrik: Web visitor (pengunjung web), app install (instalasi aplikasi), click (klik), likes (suka), scroll page web, CTR (Click-Through Rate, Tingkat Klik).

  3. Decision & Retention (Keputusan & Retensi):

    • Ini adalah tahap di mana calon pelanggan yang telah tertarik akan membuat keputusan pembelian, dan upaya retensi ditujukan kepada pelanggan yang telah membeli.
    • Kegiatan: Menawarkan potongan harga, promosi paket (bundle), penawaran kupon, iklan penjualan, iklan konversi, dan iklan retargeting untuk meningkatkan keputusan pembelian dan retensi pelanggan.
    • Metrik: Purchase (pembelian), leads (prospek), registration (pendaftaran), appointment (janji), form submit (pengisian formulir), order (pesanan), reservation (reservasi).

Dengan memahami dan mengukur metrik pada setiap tahap funnel, kamu dapat mengevaluasi sejauh mana prospek atau pelanggan kamu telah mencapai dalam perjalanan mereka dan mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan konversi dan retensi pelanggan.

Media Plan dalam Digital Marketing

Rencana media (media plan) adalah panduan rinci untuk pelaksanaan kampanye pemasaran, menguraikan berbagai elemen penting yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai setiap elemen dalam rencana media:

  1. Campaign Type (Jenis Kampanye):
    Ini mengacu pada jenis kampanye pemasaran yang akan dijalankan, seperti iklan kesadaran merek, kampanye promosi, peluncuran produk baru, atau kampanye retensi pelanggan.

  2. Goals (Tujuan):
    Tujuan kampanye yang ingin dicapai. Misalnya, meningkatkan kesadaran merek, meningkatkan penjualan, mengumpulkan prospek baru, atau mempertahankan pelanggan yang ada.

  3. Target Audience (Audience Sasaran):
    Kelompok orang atau segmen pasar yang menjadi fokus utama kampanye. Ini termasuk karakteristik demografis, geografis, dan perilaku yang ingin ditargetkan.

  4. Medium/Channel (Media/Saluran):
    Saluran atau platform yang akan digunakan untuk menjalankan kampanye. Contohnya, Facebook, Instagram, Google Ads, televisi, radio, surat kabar, atau platform media sosial lainnya.

  5. Content (Konten):
    Jenis konten yang akan digunakan dalam kampanye, seperti teks iklan, gambar, video, atau pesan promosi.

  6. Schedule (Jadwal):
    Periode waktu di mana kampanye akan berjalan. Ini mencakup tanggal mulai, tanggal berakhir, serta jadwal penayangan atau distribusi konten.

  7. Measurement (Pengukuran):
    Metrik dan KPI (Key Performance Indicators) yang akan digunakan untuk mengukur keberhasilan kampanye. Ini mencakup metrik seperti peningkatan penjualan, tingkat klik, atau tingkat konversi.

  8. Projected Cost (Biaya Perkiraan):
    Anggaran yang diperkirakan akan dikeluarkan untuk kampanye. Ini mencakup biaya iklan, biaya produksi konten, dan biaya lainnya yang terkait.

  9. Actual Cost (Biaya Aktual):
    Biaya aktual yang sebenarnya dikeluarkan selama pelaksanaan kampanye. Ini membantu dalam memantau pengeluaran sesuai dengan anggaran.

Rencana media (media plan) adalah alat penting dalam perencanaan dan pelaksanaan kampanye pemasaran. Ini membantu dalam memastikan bahwa semua elemen kampanye terkoordinasi dengan baik, tujuan tercapai, dan anggaran terkendali.

Metrik Apa Saja yang Harus dianalisis di setiap Platform Media Sosial?

Analisis media sosial melibatkan pengukuran dan pemahaman tentang bagaimana kinerja kampanye atau kehadiran merek di berbagai platform media sosial. Berikut adalah beberapa metrik penting yang dapat dianalisis di berbagai platform media sosial:

Meta Platform (Instagram & Facebook):

  • Followers (Pengikut): Jumlah orang yang mengikuti akun media sosial kamu.
  • Growth of Followers (Pertumbuhan Pengikut): Laju pertumbuhan jumlah pengikut seiring waktu.
  • Likes (Suka): Jumlah total suka atau reaksi positif pada postingan kamu.
  • Reach (Jangkauan): Jumlah unik orang yang melihat postingan kamu.
  • Engaged Use (Pengguna Aktif): Jumlah orang yang berinteraksi dengan konten kamu.
  • Engagement Rate (Tingkat Keterlibatan): Persentase interaksi (like, komentar, bagikan) dibandingkan dengan jumlah pengikut.

YouTube:

  • Subscribers (Pengikut): Jumlah orang yang berlangganan saluran YouTube kamu.
  • View Count (Jumlah Tampilan): Jumlah total tampilan video kamu.
  • Play Rate (Tingkat Pemutaran): Persentase tampilan video yang menghasilkan pemutaran sejauh ini.
  • Share (Berbagi): Jumlah berbagi video kamu di platform lain.
  • CTR (Click-Through Rate, Tingkat Klik): Persentase tampilan video yang menghasilkan klik.
  • Traffic Source (Sumber Lalu Lintas): Menunjukkan dari mana lalu lintas atau pemirsa berasal.
  • Total Hours (Total Jam): Jumlah total jam yang dihabiskan orang menonton video kamu.

X (Twitter):

  • Retweet: Jumlah kali tweet kamu di-retweet oleh pengguna lain.
  • DM (Direct Messages, Pesan Langsung): Jumlah pesan langsung yang diterima atau dikirim.
  • Likes (Suka): Jumlah total like pada postingan atau konten kamu.
  • Share (Berbagi): Jumlah kali konten kamu dibagikan oleh pengguna lain.
  • Bookmark (Markah): Jumlah konten kamu yang disimpan oleh pengguna untuk dibaca atau dilihat nanti.
  • Trending: Apakah konten kamu menjadi tren atau populer di platform tersebut.

TikTok:

  • Views (Tampilan): Jumlah kali video kamu ditonton.
  • Likes (Suka): Jumlah total suka atau tanda hati pada video kamu.
  • Comments (Komentar): Jumlah komentar yang diterima pada video kamu.
  • Average Watch Time (Waktu Tontonan Rata-rata): Durasi rata-rata yang dihabiskan orang menonton video kamu.
  • Traffic Sources (Sumber Lalu Lintas): Menunjukkan dari mana pemirsa kamu berasal.
  • FYP (For You Page, Halaman Untukmu): Menunjukkan sejauh mana video kamu muncul di halaman “For YouTikTok, yang merupakan fitur penemuan video.
  • DM (Direct Messages, Pesan Langsung): Jumlah pesan langsung yang diterima atau dikirim.

Marketplace:

  • Store Performance: Metrik yang berkaitan dengan penjualan, konversi, dan kinerja toko online kamu.
  • Store Visits: Jumlah orang yang mengunjungi toko online kamu.
  • Order Reports: Informasi tentang pesanan yang diterima dan diproses.
  • Financial Reports: Data keuangan terkait penjualan dan pendapatan.
  • Real-time Store Reports: Data yang diperbarui secara real-time tentang kinerja toko online kamu.

Memantau dan menganalisis metrik-media sosial ini membantu kamu memahami efektivitas kampanye kamu di berbagai platform dan membuat perubahan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan pemasaran kamu.

Alat Pelaporan (Reporting Tools) Digital Marketing

Alat pelaporan (reporting tolls) adalah perangkat lunak atau platform yang digunakan untuk mengumpulkan, mengorganisir, dan memvisualisasikan data dalam bentuk laporan atau dashboard. Dua alat pelaporan yang umum digunakan adalah “Digital Assets Dashboard” dan “Google Data Studio (Looker Studio).”

1. Digital Assets Dashboard:
Alat yang dirancang khusus untuk melacak dan melaporkan kinerja digital kamu. Ini mencakup berbagai aset digital seperti situs web, media sosial, iklan online, dan lebih banyak lagi. Dengan dashboard ini, kamu dapat memantau dan menganalisis data dari berbagai sumber dalam satu tampilan yang terpadu.

2. Google Data Studio (Looker Studio):
Platform
pelaporan yang kuat yang dikembangkan oleh Google ini memungkinkan kamu untuk membuat Plaporan interaktif yang dapat disesuaikan dengan mudah. Kamu dapat mengintegrasikan berbagai sumber data seperti Google Analytics, Google Ads, BigQuery, dan banyak lagi. Data Studio berguna untuk membuat grafik, tabel, dan visualisasi data yang kaya serta membagikan laporan dengan anggota tim atau pemangku kepentingan lainnya.

Kedua alat ini sangat berguna untuk mengkomunikasikan hasil kampanye pemasaran, mengidentifikasi tren, dan mengambil keputusan berdasarkan wawasan yang didapatkan dari data. Mereka membantu memudahkan proses pelaporan dan visualisasi, sehingga kamu dapat memahami kinerja pemasaran digital kamu dengan lebih baik dan mengambil tindakan yang relevan.

Langkah-langkah Melakukan Analisis dan Pelaporan Digital Marketing

Langkah-langkah melakukan analisis dan pelaporan kinerja digital marketing dapat dibagi menjadi beberapa tahap. Berikut adalah panduan langkah demi langkah:

1. Identifikasi Tujuan dan KPI (Key Performance Indicators):
Tentukan tujuan spesifik dari kampanye atau kehadiran digital kamu. Apakah tujuan itu adalah peningkatan kesadaran merek, peningkatan penjualan, pengumpulan prospek, atau hal lainnya. Selanjutnya, pilih KPI yang sesuai untuk mengukur sejauh mana tujuan tersebut tercapai.

2. Pilih Sumber Data:
Identifikasi sumber data yang relevan. Ini bisa mencakup data dari platform media sosial, kampanye iklan online, situs web, dan sumber data lain yang terkait.

3. Pengumpulan Data:
Mulailah mengumpulkan data dari berbagai sumber sesuai dengan tujuan dan KPI yang telah ditentukan. Pastikan data-data ini tersedia dan terintegrasi dengan baik.

4. Data Cleansing dan Preprocessing:
Setelah data terkumpul, lakukan pembersihan (cleansing) data dan pra-pemrosesan data. Ini termasuk mengidentifikasi dan memperbaiki data yang hilang, duplikat, atau tidak akurat. Data yang bersih dan terstruktur sangat penting untuk analisis yang akurat.

5. Data Visualization:
Gunakan alat seperti Google Data Studio, Looker Studio, atau alat pelaporan lainnya untuk memvisualisasikan data. Buat grafik, tabel, dan visualisasi data lainnya yang memudahkan pemahaman dan perbandingan.

6. Analisis Data:
Lakukan analisis data dengan fokus pada tujuan dan KPI yang telah ditentukan. Identifikasi tren, pola, atau wawasan penting yang muncul dari data. Bandingkan kinerja saat ini dengan periode sebelumnya.

7. Pembuatan Laporan:
Buat laporan berdasarkan hasil analisis data. Laporan ini harus mencakup ringkasan eksekutif, temuan kunci, dan rekomendasi untuk perbaikan atau pengoptimalan.

8. Pemantauan dan Iterasi:
Setelah laporan selesai, pantau implementasi rekomendasi dan langkah-langkah perbaikan yang diidentifikasi. Selanjutnya, iterasi dalam strategi pemasaran digital kamu berdasarkan wawasan dan pelajaran yang diperoleh dari analisis.

9. Berbagi Laporan dan Temuan:
Bagikan laporan dan hasil analisis dengan anggota tim, pemangku kepentingan, atau pihak-pihak yang terlibat dalam kampanye pemasaran. Komunikasikan temuan kunci dan rekomendasi.

10. Evaluasi Kinerja Terus-Menerus:
Teruskan untuk memonitor dan mengevaluasi kinerja digital marketing kamu secara berkala. Sesuaikan strategi kamu berdasarkan data yang baru muncul dan perubahan dalam lingkungan pemasaran digital.

Langkah-langkah ini membentuk siklus analisis dan pelaporan kinerja digital marketing yang terus berlanjut. Hal ini membantu kamu untuk mengoptimalkan kampanye kamu, memahami respons audiens, dan mencapai tujuan pemasaran kamu dengan lebih baik.

Kesimpulan

  1. Analisis dan pelaporan digital marketing adalah proses penting untuk memeriksa data hasil pemasaran digital dan mengubahnya menjadi wawasan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

  2. Waktu yang tepat untuk analisis melibatkan pemantauan harian biaya dan pengeluaran, evaluasi setelah 2-3 hari optimisasi, serta peninjauan mingguan performa iklan.

  3. Pengukuran digital marketing yang baik melibatkan strategi funnel, strategi saluran, serta pembuatan dan visualisasi laporan yang komprehensif.

  4. Hasil digital marketing membutuhkan pemantauan harian anggaran, perbandingan dengan periode sebelumnya, evaluasi audiens dan kreatif terbaik dan terburuk, serta upaya perbaikan berdasarkan hasil analisis.

  5. Media Plan adalah panduan penting yang mencakup tipe kampanye, tujuan, audiens sasaran, saluran, konten, jadwal, pengukuran, anggaran yang diharapkan, dan anggaran aktual.

  6. Analisis Media Sosial melibatkan metrik yang berbeda di platform yang berbeda, dan dapat membantu memahami kinerja kampanye media sosial, mencari tahu tren, dan berinteraksi dengan audiens dengan lebih baik.

  7. Alat pelaporan seperti Digital Assets Dashboard dan Google Data Studio (Looker Studio) membantu memvisualisasikan dan menyajikan data dengan cara yang mudah dimengerti.

  8. Proses analisis dan pelaporan digital marketing melibatkan langkah-langkah seperti pengumpulan data, pra-pemrosesan, visualisasi data, analisis, pembuatan laporan, dan iterasi berkelanjutan.

Baca Juga: